Membuka Usaha ATK dan Photocopi Sukses

Ilustrasi gambar/pixabay.com

Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi keluh kesah bagaimana merintis usaha photocopi dan perlengkapan ATK pemula.

Usaha dalam bidang ini cukup menjanjikan. Perlengkapan ATK dan photocopi adalah bahan wajib ada di perkantoran dan barang habis pakai.

Orang terkadang tidak sadar harus membeli pulpen tiap hari karena teledor lupa simpan. Akhirnya membeli kembali.

Membuka Usaha ATK dan Photocopi Sukses haruslah didasari dengan konsep yang matang. Selain peluang yang dihasilkan. Tentu saja resikonya pun harus diperhitungkan.

Awal pertama kali saya membuka usaha Perlengkapan ATK kurang lebih 30jta. Yang paling besar pengeluaran adalah untuk menyiapkan printer, mesin photocopi, Laminating, cutter, Helter besar. Sisanya 10juta untuk perlengkapan ATK.

Berikut saya sampaikan beberapa peluang dan resiko yang dialami saat menjalani usaha ATK dan photocopi

Peluang

Perlengkapan ATK berikut tersedianya mesin photocopi memang menjanjikan. Walaupun dalam satu tempat sudah terdapat banyak usaha dibidang yang sama, usaha ini tetap menjanjikan karena kebutuhan masyarakat.

Peluang besar apabila membuka usaha di tempat perkantoran atau lembaga pendidikan. Karena mengingat rutinitas mereka yang biasa memerlukan photocopi dan alat menulis.

Maka hal yang paling utama sebelum membuka toko adalah lokasinya apakah berpeluang atau tidak.

Lalu bagaimana jika sudah banyak toko atk di tempat tersebut?. Saya kira tidak jadi masalah. Percayalah bahwa pelayananlah yang akan membedakan antara kita dan toko lainnya.

Resiko

Dalam perjalanannya, kadang hanya momen tertentu saja yang ramai dikunjungi konsumen. Seperti momen akhir semester, atau lainnya.

Di hari biasa kadang penurunan omset berkurang hingga 50%.

Adapun pada kendala mesin. Biasanya yang banyak mengalami kendala adalah mesin photocopi. Kita mesti bijak untuk menyisihkan sebagian dari keuntungan untuk memperbaiki mesin photocopi.

Karena seperti yang saya alami. Ada saja keluhannya. Entah hasilnya kurang cerah untuk macet total. Ini yang harus diperhitungkan matang-matang. Sehingga tetap menjaga kebutuhan konsumen.

Selain itu terkadang harga yang secara tiba-tiba berubah. Misal dalam keperluan kertas photocopi. Ini juga perlu di antisipasi.

Omset

Dari sisi straregi lokasi, omset bisa mencapai 3 juta perhari tetapi masih kotor. Jika dijumlah dalam 30 hari maka tinggal hitung saja berapa kisaran laba bersihnya.

Rinci Pengeluaran

Beberapa pengeluaran yang tak terduga juga perlu diperhitungkan. Supaya usaha tetap berjalan normal. Beberapa pengeluaran yang bisa kita antisipasi di awal antara lain:

1. Beli Tinta Photocopi sekitar Rp. 150.000
2. Tinta print merk standar Rp. 40.000/btl
3. Service photocopi paling ringan Rp. 200.000

Adapula pengeluaran secara rutin ditiap bulannya. Seperti: Listrik, Gaji karyawan dan lain sebagainya.

Coretan sederhana ini semoga menjadi pertimbangan untuk membuka usaha di dunia photocopi. Semoga membantu.

Post a Comment

0 Comments