Hargai Istrimu Karena Ia Pembuka Pintu Rizki Keluargamu


Ada saja kutemui seorang suami tega terhadap istrinya dengan berkomentar masakannya gak enak lah kurang ini kurang itu dan sebagainya.

Tidakkah dia ingat pengorbanan istrinya untuk mengurus dia dan anak-anaknya, bahkan dengan nasi yang sedikit hangat sebagian dingin, istri akan lebih rela makan nasi yang dingin demi suaminya serta anak-anaknya. Apakah lezat?? Tidak, tidak sama sekali.

Tapi suaminya masih saja tega berkata makananya tidak enak. Apakah pantas?? Tidak...

Menurutku telah tergores hati istrinya itu dan akan lebih sakit dibandingkan goresan pisau belati.


Wahai para suami bagaimana rizkimu akan terbuka jiga pintunya saja telah kau lukai.

Tidakkah kau lihat istrimu bekerja dari pagi hingga larut malam hanya untuk kamu dan anak-anakmu.

Tidakkah kau lihat istrimu rela tak bersolek hanya karna waktunya habis untuk mengurusmu dan anak-anakmu.

Tak bisakah kau sedikit memujinya?
Tak bisakah kau sedikit menyanjungnya?
Agar dia senang hatinya.

Sungguh kebahagiaan seorang istri sangtlah sederhana.

Dan sungguh hati seorang istri sangatlah rapuh.

Hanya bagaimana kau bisa bersikap terhadap istrimu.
Ketika seorang suami marah dia hanya bisa diam

... tetapi sebaliknya ketika istri yang marah suami tidak terima karna dia merasa dia adalah kepala rumah tangga dia punya harga diri.

Tapi lihatlah  Umar bin Khatab ra. Ketika dimarahi istrinya dan beliau hanya diam saja.

Padahal di masa itu beliau adalah manusia terkuat, pemimpin terhebat, dicintai, dihormati, disegani bahkan ditakuti manusia dan jin.

Lalu ketika itu sahabatnya bertanya; "Kenapa engkau diam saja?" maka beliau menjawab; "Karena dialah wanita yang telah susah payah mengandung, melahirkan dan membesarkan anak-anakku".


Post a Comment

0 Comments