3 Alasan Mengapa Mesti Kuliah ke S2


Kita masih berdiskusi tentang bagaimana pandangan perihal lanjut kuliah S2 atau fokus bekerja menghidupi keluarga.

Kuliah S2 sebenarnya tergantung persepsi seseorang dalam menentukan jati dirinya. Ada yang merasa cukup di tingkat S1 adapula yang masih ingin belajar sampai S2.

jika pun ya.. belajar tidak hanya di perkuliahan, tetapi ijazah sebagai legalitas resmi tuntutan dari lembaga resmi.

Adakalanya seseorang bisa dalam bidang tertentu tapi tertolak karena tidak memiliki ijazah resmi yang mendukung. Pun sebaliknya, ada yang tidak mampu sama sekali tetapi punya ijazah resmi, ia diterima sebagai salah satu bagian dari sebuah lembaga karena alasan keterbiasaan.

Ya bisa karena biasa. Artinya pegang ijazah resmi suatu saat jika dibutuhkan. Maka tidak perlu khawatir batasan legalitas resmi keahlian.

Untuk melanjutkan kuliah tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka selain niat dan tekad yang kuat, perlu adanya kesempatan waktu serta rizki yang mendukung.

Nah.. dalam hal ini. Kita tidak bisa paksakan. Karena usaha dan niat seseorang tidak ada yang tau, pun waktu. Ada yang punya niat, tapi setengah setengah sehingga usaha untuk mendapatkan rizki juga setengah setengah. Adapula yang sebaliknya.

Nyatanya banyak kok contoh orang orang biasa tapi memiliki tekad yang bulat, Ia berhasil lulus S2. Artinya Sekali lagi. Ini bicara kebulatan tekad dan visi misi dalam hidup seseorang.


Ada beberapa alasan yang bisa memotivasi agar dapat melanjutkan kuliah ke S2 diantaranya:

#Membangun Relasi

Ya sekarang pendidikan adalah suatu sarana untuk mendapatkan karir yang lebih baik. Salahsatunya dengan menciptakan relasi seluas-luasnya.

Kita melihat peluang disana dengan berteman atau hanya ngobrol dengan para mahasiswa S2. Yang diantara mereka semuanya memiliki visi sendiri.

Berbeda halnya saat kuliah di S1, sekarang relasinya, pembicaraannya semakin meningkat. Ini salahsatu nilai positif yang bisa dibawa ke masyarakat.

Terkadang masyarakat hanya menilai apa yang ia lihat, sehingga dengan S2 setidaknya kita sedang belajar bagaimana berbicara Dengan orang-orang yang memiliki peranan kuat di masyarakat nanti.

#Karir

Kita lihat beberapa tahun ke belakang, kebutuhan pendidikan tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tahun 80-90an misalnya, ketika pemerintah membutuhkan SDM. Pada saat itu sedikit sekali yang mengenyam pendidikan. Pada akhirnya mau tidak mau pemerintah mengambil dari Lulusan SLTA.

Jika kita perhatikan ternyata selama berselang 10 tahun terakhir ada perubahan kebutuhan.

Kemungkinannya pada 10 tahun yang akan datang, tren S1 menurun. Sedangkan S2 meningkat. Ini disebabkan karena kebutuhan ahli beriringan dengan konsekuensi zaman yang semakin maju.

#Prestis

Saya tentu saja kagum dengan mereka yang memiliki prestis dihadapan masyarakat tanpa gelar apapun.

Saya pikir, itu juga bukan secara kebetulan tetapi tetap diusahakan. Mereka mendapatkan prestis dari apa yang telah ia usahakan sebelumnya.

Menjadi anggota masyarakat adalah kenyataan. Tetapi menentukan jadi diri di hadapan masyarakat adalah pilihan. Jangan sampai hanya menjadi sampah masyarakat.

Nah salah satunya adalah mencari ilmu sebanyak2nya dengan cara masuk ke jalur pendidikan.

Namun, dari uraian tadi. Saya tentu saja percaya bahwa di atas langit masih ada langit. Allah Subhanahu wataala jua lah yang menentukan derajat seseorang.

Setidaknya ini adalah bagian dari ikhtiar seorang hamba yang ingin merubah nasibnya menjadi lebih baik. Tidak hanya dalam hal materi tetapi juga rohani.

Seperti pilosofi padi: semakin berisi semakin merunduk.

Yakinlah bahwa seseorang yang betul betul memahami dan mengerti akan hakikat ilmu. Ia tidak akan gila dunia, tidak akan jumawa, tidak akan banyak bicara kalau ia bisa.

Melainkan merunduk malu karena sadar siapalah Ia dihadapan Tuhannya.

Dari 3 alasan tadi. Antara relasi, karir dan prestis hanyalah untuk keperluan dunia saja. Jauh dari itu, mencari ilmu dari orang orang yang sudah melanglang buana yang penuh dengan pengalaman adalah sebuah keharusan. Agar kita bisa mengambil pelajaran darinya untuk menuju kehidupan yang berguna baik untuk diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.

Post a Comment

0 Comments