Merubah Mindset dalam Berinternet


Opini_ Oke... kita langsung masuk saja pa eko pada intinya.

Model internet online sekarang sedang digandrungi, jutaan orang dengan suka rela menghabiskan uang -kuota ya - hanya untuk mencari informasi, atau sekedar hiburan pribadi. Sehingga tidak heran pemilik aplikasi, baik berbentuk media sosial, blog, berita mendapatkan keuntungan yang luar biasa.

Pernah enggak kita bayangkan?. Setiap kali kita buka internet, maka kita sebenarnya sedang membeli. Dalam bentuk artikel, atau bacaan, atau semodelnya. Apalagi dalam bentuk video, semakin tinggi resolusi video, semakin kencang menyedot kuota.

Namun, kita juga tidak mungkin menghalangi lajunya teknologi, atau sekedar menghindari. Karena trend online saat ini sedang upleading.

Seluruh aktifitas praktis digantikan dengan berbagai media online. Mulai dari kirim pesan, call, membaca berita, hiburan, dll. Trend ini akan selalu berlaku seiring dengan kebutuhan informasi ke depan.

Contohnya saja nih, jika teman-teman kita menggunakan WA sebagai media telekomunikasi. Ya mau tak mau, suka enggak suka. kita mengikuti. Karena masuk dalam ranah kebutuhan komunikasi.

Komunikasi adalah hal penting yang dibutuhkan. Makanya semodel komunikasi lain diciptakan untuk mempertegas jaringan komunikasi via online.

Komunikasi lain yang saya maksud adalah komunikasi interaksi melalui sosial media. Secara praktis pada akhirnya kehidupan bersosial beralih ke dunia maya.

Namun, sayangnya kemudahan interaksi baik komunikasi maupun bermedia sosial secara online harus dibayar. ya elah... paling juga beberapa Mb doang, iya kan.

Ya.. betul sekali. Memang beberapa MB doang kalo dihitung perorangan. Nah ini jutaan orang pengguna?. sekali lagi siapa yang untung?. 

Ilustrasigambar/pixabay.com

Oke.. saya coba flashback ke belakang, entah kenapa kita selalu mengikuti trend, kalo kata pepatah; dimana ada gula disitu banyak semut berkerumun. Hehe..

Lalu apakah trend yang mengendalikan kita, atau apa betul sebaliknya?. Nah loh.

Pada tahun 2012, sebelum android meledak di pasaran. Saya termasuk pengguna BB. blackberry itu loh. Yang item lah pokoknya, yang pake cursor micky mouse kecil🤣.

Pada saat itu, hampir seluruh pengguna memakainya, tak terkecuali saya. Bahkan, ada teman sebagai pengguna baru dalam aplikasi whatsapp menawarkan agar beralih ke Wa. Apa respon saya?. ditolak bro.

Beralasankah?. Waktu itu iya. Karena orang orang berkerumun di BB. Nah sekarang?. 🤔🤔🤔

Substansi yang ingin saya sampaikan adalah, 'ketertarikan pada satu tempat yang sama dengan jumlah yang besar akan berpengaruh terhadap perkembangan pasar'.

Pertanyaannya belum dijawab tuh. Siapa yang mengendalikan trend?. Ayo jawab.

Jika betul bahwa kecendrungan ketertarikan dalam jumlah yang besar mengendalikan sebuah trend. Maka kita adalah remot control sebagai pengendalinya.

Mari kita cek ke ranah kajian sosial.

Secara alamiah manusia terhimpun dari golongan kaya dan tidak kaya, mampu dan tidak mampu. Juga terhimpun dari golongan pembuat dan penikmat.

Orang yang mampu, 100rbu atau bahkan 1jta untuk membeli kuota itu gampang banget. Berselancar seharian di dunia maya, mudah banget. Nah kita?. pola pikir terlanjur akut ikut mereka?.

Oleh karena itu, dengan asumsi tadi. Saya berkeyakinan bahwa masyarakat bawah seperti kita2 nih waktunya untuk merubah mindset.

Maksudnya. Kita bukan pencipta, setidaknya jangan hanya sebagai penikmat.
Maka itu, jadikan aplikasi yang mereka buat menjadi sumber pendapatan sampingan, eh.. utama kalo bisa.

Percayalah, entah kapanpun bahwa trend sebentar lagi terjun bebas. Mereka akan sadar bahwa menggunakan internet saja, hanya untuk memperkaya sekolompok kreator. Seperti halnya kita menyadari secara perlahan mana berita yang hoaks mana yang bukan. Mana real, mana anonymus!.

Dah ah.. 

Post a Comment

0 Comments